Magelang – Sedihnya Mbah Sudarti Tak Lagi Punya Sawah Diganti UGR Rp 3,4 M. Biasanya penerima uang ganti rugi (UGR) proyek tol Jogja-Bawen akan bahagia lahannya terdampak tol. Tetapi tidak dengan Sudarti. Perempuan 65 tahun itu justru merasa bimbang lantaran sawah warisan orang tuanya habis kena tol.
UGR yang diterima Mbah Sudarti juga tidaklah sedikit yakni mencapai total lebih dari Rp 3,4 miliar. Uang itu sebagai ganti dua sawah milik warga Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang itu.
UGR 2 Sawah
Sawah yang pertama seluas 24 meter persegi dengan nilai UGR Rp 68 juta. Sedangkan sawah yang kedua, seluas 232 meter persegi dengan nilai UGR Rp 3,4 miliar. Saat menerima UGR, Sudarti ditemani salah satunya puteranya, Ahmad Solikun (32). Ahmad mengungkap, sawah orang tuanya sudah habis semua.
“Telas sedanten (habis semuanya). Rencana mau cari lagi, insyaallah. Soalnya kalau nggak beli (tanah lagi) kan biasanya padi nggak beli kok biasa petani nggak punya (sawah) sayang kan. Apa-apa beli kan susah,” tutur anak kelima Sudarti itu kepada wartawan di Balai Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Rabu (15/10/2025).
“Ini tanah punya ibu, cuma mendampingi. Lagi, tanah ini banyak saudara (7 bersaudara). Jadi misalnya banyak (dapatnya) ya dibagi banyak (saudaranya dan kedua orang tuanya),” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ahmad menyampaikan, tanah yang terdampak tol ada dua bidang. Nantinya, UGR yang diterima bakal dirembuk dengan saudara-saudara lainnya. “Satunya Rp 68 juta, terus satunya lagi Rp 3,4 miliar. Nanti masih rembukan bagaimana, harus kumpul lagi,” ujar Ahmad.
Sedih Sawah Habis
Ia menambahkan, proses awal hingga pencarian ini lebih kurang tiga tahun.
“Nenggoni kalih mumet (menunggu pencairan sambil mumet). Lha itu (sawah) hilang semua. Senang (dapat UGR), nggak senang biasanya bertani terus nggak punya lahan kan (bingung),” tuturnya.”SenangĀ (dapat uang), sedih (sawah habis). Tapi, kan beda kalau uang. Kalau sawah ada penghasilannya, kalau uang sekali dipakai ya sudah hilang,” ujar dia.
Baca Juga : Polda Jateng Janji Proses 4 Aduan Baru soal Salah Tangkap di Magelang

Sawah Warisan
Sementara itu, Sudarti mengatakan tanah yang terkena ini merupakan warisan. “Dulu beli dari Mbah. Tidak menyangka terkena tol. Itu berupa sawah, sekarang nggak punya sawah,” kata Sudarti. “Nanti dibagi sembilan (7 anak dan bapak serta ibu). Nanti kalau dikasihkan anak semua, terus saya bagaimana. Ya penginnya beli (sawah) lagi karena dulu dari orang tua,” ujarnya.
“Itu beberapa tempat. Ada yang di Kalirejo, Jantur, Kalibendo. Itu yang tanah kas desa,” kata Taryono.
Untuk tanah warga Desa Banyusari, kata Taryono, ada 630-sekian bidang yang terkena. Tanah tersebut milik kurang lebih sekitar 400-an orang. “Banyak. Paling banyak (tanah warga yang terkena) di Desa Banyusari. Itu kurang lebih 4 km. Yang kena rata-rata persawahan, ada yang rumah, ada yang lahan di Dusun Jantur, Banyusari dan Kalitejo. Kalau di Kayupuring itu semuanya lahan persawahan,” ujarnya.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja-Bawen, Muhammad Fajri Nukman, mengatakan pengadaan tanah secara total Jogja-Bawen sampai hari ini sudah 66,82 persen. Pembagian UGR pada hari ini, kata Fajri, ada 68 bidang dengan nilai Rp 57,1 miliar.
“Ya, 66,82 persen. Hari ini ada 68 bidang dari tiga desa, Banyusari, Kalikuto, sama Candiretno. Yang Candiretno ini satu bidang penjadwalan ulang dari yang sebelumnya belum bisa dibayarkan karena kekurangan (persyaratan),” kata Fajri.






